Glodokan Tiang/Nama ilmiah
Polyalthia longifolia
(Annonaceae), dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan nama glodokan tiang
india,merupakan tumbuhan yang tinggi, memiliki cabang pendek, dan
termasuk tumbuhan hias (Phadnis et al., 1988; Faizi et al., 2008).2 Sep 2013
KLASIFIKASI
Kingdom : plantae ( tumbuhan )
Sub kingdom
:Tracheobionta ( tumbuhan berpembuluh )
Sub divisi
: Spermatophyta ( menghasilkan biji )
Divisi : Magnoliophyta ( tumbuhan
berbunga )
Sub kelas : Magnoliidae
Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua
/ dikotil )
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Polyalthia
Speaies : Polyalthia longifolia sonn
CIRI - CIRI
Pohon glodok tiang tingginya bisa
mencapai 5 sampai dengan 8 meter tanaman ini berbentuk piramida mengkerucut keatas, daunnya berbentuk panjang dan
bergelombang serta daun berwarna hijau glassy,batangnya
tinggi dan akar tidak merusak pagar halaman karna
bentuk akar dari pohon glodokan tiang ini memanjang
ASAL USUL
Glodok dewasa dijadikan nama sebuah kelurahan di wilayah
kecamatan Tamansari, Kotamadya Jakarta Barat.Mengenai asal – usul nama kawasan
itu terdapat beberapa pendapat. Ada yang mengatakan berasal dari kata grojok,
onomatopi suara kucuran airdari pancuran. Memang cukup masuk akal,
karena di sana jaman dulu terdapat semacam waduk penampungan air dari kali
Ciliwung, yangdikucurkan dengan pancuran terbuat dari kayu dari ketinggian
kurang lebih 10 kaki. Kata grojok diucapkan oleh orang – orang. Tionghoa totok,
penduduk mayoritas kawasan itu jaman dulu berubah menjadi Glodok sesuai dengan
lidahnya.Keterangan lainnya menyebutkan, bahwa kata glodok diambil dari sebutan
terhadap jembatan yang melintas Kali Besar (Ciliwung) di kawasan itu, yaitu jembatan
Glodok. Disebut demikian karena dahulu di ujungnya terdapat tangga – tangga
menempel pada tepi kali, yang biasa digunakan untuk mandi dan mencuci oleh
penduduk di sekitarnya. Dalam bahasa Sunda, tangga semacam itu disebut
glodok, sama seperti sebutan bagitangga rumah. Mandi di kali pada jaman
dulu, bukan hanya kebiasaan orang bumi putrasaja melainkan menjadi kebiasaan
umumnya penduduk, termasuk orang –orang Belanda yang berkedudukan tinggi
sekalipun ( De Haan, 1935: 193dan 294).
CARA
REPRODUKSI ATAU PENGEMBANGAN
Bibit
glodogan tiang pecut untuk tanaman pelindung yang kuat, dapat hidup dengan baik walaupun dibawah terik matahari langsung
sepanjang hari, dan perawatannya cukup murah dan mudah, Pemiliki nama
latin Olyalthea Longifolia pendula adalah tanaman yang dapat tumbuh
secara tinggi tegak lurus, atau vertikal, selayaknya tanaman cemara, tanaman
ini bisa tumbuh secara terus ke arah atas, cabang cabangnya kecil selayaknya
tumpahan air mata yang mengalir di sekeliling pohon, Tanaman yang sangat
bagus karena fungsinya sebagai peredam suara dan penyerap polusi ini
direfrensikan sebagai tanaman penghijauan untuk jalan raya, dengan cara
perawatan yang mudah tanaman ini dapat tumbuh bagus dan daun yang hijau tidak
mudah rontok walaupun terkena terik matahari sepanjang hari dengan penyiraman
yang minimal
cara
berkembang biak tanaman glodogan tiang dengan biji, tetapi biji glodogan tiang
memiliki karakter cepat busuk atau tidak tahan lama, dan biji baru keluar pada
tanaman yang sudah berumur tua, setelah disemai dengan benar, biji akan menjadi
kecambah dan kemudian menjadi bibit tanaman glodogan tiang untuk tanaman
pelindung yang kuat dan tangguh
MANFAAT
pohon-pohon yang berada
disepanjang jalan itu sangat bermanfaat apalagi ketika cuaca sedang
panas-panasnya, pasti hal yang sering Anda lakukan ketika berada di jalan raya
atau tempat umum lainnya adalah meneduh di tempat yang rindang atau teduh.
Namun untuk menanam pohon sebagai pohon peneduh sendiri tidak boleh asal pohon
saja, harus ada kriteria sendiri jenis pohon yang akan dijadikan sebagai pohon
peneduh.Berikutkriterianya :
Dapat menyerap gas CO2 dan timbal secara lebih, dapat menghasilkan Oksigen, tinggi pohon lebih dari 3 meter, namun tidak lebih dari 12 meter. Di perumahan-perumahan saat ini, biasanya menyediakan halaman untuk area tanaman dengan lebar 3x3 meter, rimbun dengan kerapatan daun yang bisa menutupi sinar matahari, tajuk luas atau mampu menutupi area yang luas, perawatannya mudah, pertumbuhan agak cepat, namun tetap saja harus menunggu sekitar 3 tahun, daunnya tidak mudah rontok. rantingnya tidak mudah patah bila tertiup angin kencang, ranting atau cabang tidak berukuran terlalu besar, karena berbahaya bila tumbang dan menimpa orang yang berada di bawahnya atau genteng rumah, akar kuat menghujam ke dalam tanah sehingga pohon tidak mudah tumbang bila tertiup angin kencang, akar tidak timbul ke permukaan yang dapat merusak lantai dan tembok rumah atau trotoar, serbuk sarinya tidak bersifat alergi bagi penderita asma, disukai burung-burung.ng luas, perawatannya mudah, pertumbuhan agak cepat, namun tetap saja harus menunggu sekitar 3 tahun, daunnya tidak mudah rontok. rantingnya tidak mudah patah bila tertiup angin kencang, ranting atau cabang tidak berukuran terlalu besar, karena berbahaya bila tumbang dan menimpa orang yang berada di bawahnya atau genteng rumah, akar kuat menghujam ke dalam tanah sehingga pohon tidak mudah tumbang bila tertiup angin kencang, akar tidak timbul ke permukaan yang dapat merusak lantai dan tembok rumah atau trotoar, serbuk sarinya tidak bersifat alergi bagi penderita asma, disukai burung-burung.
Dapat menyerap gas CO2 dan timbal secara lebih, dapat menghasilkan Oksigen, tinggi pohon lebih dari 3 meter, namun tidak lebih dari 12 meter. Di perumahan-perumahan saat ini, biasanya menyediakan halaman untuk area tanaman dengan lebar 3x3 meter, rimbun dengan kerapatan daun yang bisa menutupi sinar matahari, tajuk luas atau mampu menutupi area yang luas, perawatannya mudah, pertumbuhan agak cepat, namun tetap saja harus menunggu sekitar 3 tahun, daunnya tidak mudah rontok. rantingnya tidak mudah patah bila tertiup angin kencang, ranting atau cabang tidak berukuran terlalu besar, karena berbahaya bila tumbang dan menimpa orang yang berada di bawahnya atau genteng rumah, akar kuat menghujam ke dalam tanah sehingga pohon tidak mudah tumbang bila tertiup angin kencang, akar tidak timbul ke permukaan yang dapat merusak lantai dan tembok rumah atau trotoar, serbuk sarinya tidak bersifat alergi bagi penderita asma, disukai burung-burung.ng luas, perawatannya mudah, pertumbuhan agak cepat, namun tetap saja harus menunggu sekitar 3 tahun, daunnya tidak mudah rontok. rantingnya tidak mudah patah bila tertiup angin kencang, ranting atau cabang tidak berukuran terlalu besar, karena berbahaya bila tumbang dan menimpa orang yang berada di bawahnya atau genteng rumah, akar kuat menghujam ke dalam tanah sehingga pohon tidak mudah tumbang bila tertiup angin kencang, akar tidak timbul ke permukaan yang dapat merusak lantai dan tembok rumah atau trotoar, serbuk sarinya tidak bersifat alergi bagi penderita asma, disukai burung-burung.
Glodokan Tiang
(Polyalthia longifolia). Merupakan tumbuhan evergreen yang berasal dari India,
umumnya ditanam karena keefektifannya dalam mengurangi polusi suara. Kenampakan
pohon ini berupa piramida simetris dengan cabang seperti pendulum dan daun
lanset dengan tepi bergelombang. Pohon ini dapat tumbuh hingga mencapai 30
kaki. Akar pada glodokan ini cukup menembus ke dalam, tidak dangkal, tetapi
juga tidak menjalar dengan ekstensif yang bisa mengganggu struktur seperti trotoar,
jalan dan bangunan di dekatnya. Sehingga selain terdapat di hutan kota, pohon
ini biasa ditanam di sepanjang pinggiran jalan sebagai peneduh jalan. Habitat
dari tanaman ini terdapat di Dataran rendah dengan tanah yang gembur.
Glodok tiang juga
barmanfaat sebagai tanaman penghijau ,mampu mengurangi polusi udara ,daunnya
untuk dekorasi ornamen ,perayaan festival dan pohon dapat dipotong berbagai
bentuk.
Kandungan kimia :
Daunnya mengandung 22
kimia yang bersifat toksin
1.
Likorina
2.
Krinidia
3.
Hematamina
4.
Krinamina yang berkhasiat sebagai analgesicanti yaitu
luka bengkak serta ekpektoran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar